UPTD/BPP Kuningan Ikut memeriahkan Hari Krida Pertanian ke 47 |
Tanggal 21 Juni merupakan saat permulaan musim ke-1 yang merupakan awal dari 12 siklus.
Dari dokumen sejarah dan budaya, yang penting bagi masyarakat pertanian termasuk peternakan terutama di semua produksi pada umumnya, masyarakat pertanian pada bulan-bulan tersebut selalu membuat perhitungan neraca atas usahanya, penyampaian puji syukur atas hasil yang diperolehnya serta mengevaluasi kelemahan dan kekurangan-kekurangannya untuk selanjutnya dicari langkah-langkah penanggulangannya.
Atas dasar pemahaman dan upaya melestarikan budaya dan nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh para leluhur kita, maka setiap tanggal 21 Juni diperingati oleh segenap masyarakat pertanian; petani, peternak, pekebun, pegawai, pengusaha yang bergerak di sektor pertanian, sebagai Hari Krida Pertanian (HKP).
Penyelenggaraan pada tanggal tersebut adalah sebagai ungkapan rasa bersyukur, berbangga hati, sekaligus mawas diri (introspeksi) dan melakukan dharma bakti kepada masyarakat lainnya atas berbagai prestasi dan keberhasilan dalam melakukan kegiatan pertanian selama satu tahun.
Disamping itu, penetapan tanggal 21 Juni sebagai Hari Krida Pertanian juga didasarkan atas pertimbangan bahwa setiap tanggal 21 Juni, ditinjau dari segi astronomi, matahari yang memberikan tenaga kehidupan bagi tumbuhan, hewan dan manusia berada pada garis balik utara (23,50 lintang utara), dimana pada saat itu terjadi pergantian iklim yang seirama dengan perubahan-perubahan kegiatan usaha pertanian.
Berdasarkan pemahaman terhadap kearifan budaya lokal tersebut, maka sejak tahun 1972, tanggal 21 Juni dijadikan sebagai Hari Krida Pertanian atau disingkat dengan HKP bagi segenap masyarakat pertanian di Indonesia.
Penyelenggaraan HKP diperingati selama satu bulan penuh dengan berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan bakti sosial, bakti krida, olahraga dan kesenian serta kegiatan-kegiatan lainnya sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan.
Pada Hari Krida Pertanian masyarakat pertanian menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat yang dilimpahkan-Nya berupa kekayaan alam yang melimpah seperti bumi, air, matahari, iklim, kekayaan fauna dan flora serta mineral yang oleh masyarakat pertanian diolah dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan umat manusia.
Seiring dengan semangat hari krida pertanian, dalam rangka melindungi dan memberdayakan petani dilakukan upaya-upaya yang bertujuan untuk membantu petani dalam menghadapi permasalahan baik internal, eksternal maupun akibat bencana alam dan perubahan iklim global sehingga petani dapat mandiri, dan berdaulat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara layak, untuk selanjutnya dapat mengubah pola pikir, meningkatkan usahatani, menumbuhkan dan menguatkan kelembagaantani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Dalam menyelenggarakan perlindungan dan pemberdayaan masyarakat, dimana sebagai salah satu tujuan program pembangunan nasional yaitu pembangunan pertanian yang diarahkan untuk meningkatkan sebesar-besarnya kesejahteraan petani sebagai pelaku utama sektor pertanian, untuk mewujudkan tujuan tersebut petani perlu dilindungi dan diberdayakan agar menjadi petani yang mandiri dan berdaulat.
Komitmen untuk melindungi dan memberdayakan petani merupakan bagian dari upaya melindungi segenap bangsa Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dalam mendukung tercapainya tujuan pembangunan nasional.
Sumber: Ninin Setianingsih