Blog Archive in : Juni 2019 -->
Terbaru
Loading...

Sabtu, 29 Juni 2019

Cara Penyuluhan Pertanian Dengan Website dan Blog

Penyuluh berbagi informasi dengan petani (Photo hanyalah ilutrasi dari Independensi)

Melakukan Penyuluhan pertanian yang di atur dalam undang undang atau peraturan banyak sekali piranti pirantinya yang bisa kita manfaatkan untuk melakukan penyuluhan pertanian di antaranya metode, media dan alat bantu penyuluhan Pertanian.

Dulu paling sering kita jumpai media alat batu itu hanya berupa Kertas koran dan bahan penyuluhan, namun dewasa ini kita makin di mudahkan dalam menggunakan alat alat tersebut, di antaranya LCD Projector, aplikasi pembuatan Video dan Fasilitas Website dan Blog.

Dalam hal ini saya akan mengulas tentang Media Penyuluhan dengan Media Elektronik yang berbasis Website. Sebelum kita lanjut mungkin saya perlu menjelaskan apa itu website.


Media Website dan Blog

Situs web dan blog adalah kumpulan halaman web terkait, termasuk konten multimedia, biasanya diidentifikasi dengan nama domain umum, dan diterbitkan pada setidaknya satu server web. Contoh yang patut dicatat adalah wikipedia.org, google.com, dan amazon.com. Hari ini sekitar 380 situs web baru dibuat setiap menit di seluruh Dunia termasuk blog Posluhdes Mujur saya ini salah satunya.


Dasar Hukum

Peraturan Menteri Pertanian Nomor : 35/Permentan/OT.140/7/2009 Tanggal : 24 juli 2009 Petunjuk Teknis Pelaksanaan Jabatan Fungsional Penyuluh Pertanian Dan Angka Kredit dijelaskan bahwa :

  • Penyuluh Pertanian Muda (III/c - III/d),  Melaksanakan penyuluhan melalui media elektronik (radio, TV, website).Tolok ukur : Terlaksananya penayangan penyuluhan melalui media elektronik (radio, TVRI maupun TV swasta, website). Bukti fisik : Surat keterangan (Form F). Pemberian angka kredit : Angka kredit maksimal yang dapat diberikan untuk setiap laporan, yaitu 0,082.
  • Penyuluh Pertanian Madya (IV/a - IV/c), yaitu Merencanakan penyuluhan melalui media elektronik (radio, TV, website). Tolok ukur : Tersusunnya rencana penyuluhan melalui media elektronik (radio, TVRI maupun TV swasta, website). Bukti fisik : Laporan pelaksanaan (Form A); dan Bukti hasil pekerjaan berupa naskah penyuluhan melalui media elektronik (radio, TVRI maupun TV swasta, website). Pemberian angka kredit : Angka kredit maksimal yang dapat diberikan untuk setiap rencana yaitu 0,479
  • Penyuluh Pertanian Utama (IV/d - IV/e), yaitu Menyusun materi penyuluhan pertanian dalam bentuk bahan website Tolok ukur : Tersusunnya materi penyuluhan pertanian yang dipublikasikan melalui website. Bukti fisik : Laporan pelaksanaan (Form A); dan Bukti hasil pekerjaan berupa hasil cetak materi penyuluhan pertanian dari website. Pemberian angka kredit : Angka kredit maksimal yang dapat diberikan untuk setiap materi, yaitu 0,408.
Menjadi Petani dengan kemampuan akses dan publikasi digital bukan hal yang tabu lagi (Photo oleh jokosusilo.com)

Cara Penyuluhan melalui Website dan Blog

  • Memasang artikel di Website atau Blog orang lain. Hal ini bisa di lakukan jika anda mempunya koneksi dengan pengembang Website atau Blog tersebut misalnya web www.pertanian.go.id www.deptan.go.id dan masih banyak lagi termasuk juga Blog Posluhdes Mujur Jaya ini.
  • Membuat Website atau Blog Sendiri. Anda dapat Membuat website sendiri dengan mendaftarkan di www.blogger.com atau di www.wordpress.com. Nah tentu ini memerlukan keahlian dalam mengelolanya. Jika anda mempunyai tim khusus yang mampu membuat dan mengelolanya adalah satu bonus bagi Posluhdes yang anda kelola.

Siapa yang akan membayar Penyuluh melalui Website atau Blog

Ini mungkin penting di era ini, hampir semua kegiatan membutuhkan biaya Termasuk pembuatan web itu sendiri tentunya ada hal hal lain yang menimbulkan biaya.

Perlu di ketahui selain memerlukan biaya anda juga sebagai penyuluh tentunya akan mendapatkan penghargaan dan bayaran karena telah melakukan kegiatan penyuluhan melalui website atau blog. Lalu Siapa yang Bayar ?

  • PEMERINTAH : anda akan di bayar oleh pemerintah melalui pundi-pundi Angka kredit yang telah menjadi hak anda sebagai penyuluh atau tim yang membuat dan mengelolanya, tidak perlu saya jelaskan secara detil pasti anda sudah tahu sendiri maksud saya yang jelas uang tersebut melekat terus di gaji pokok dan diresakan secara terus menerus walau sudah purna bakti.

Nah Jadi Jelas bukan, bahwa seorang penyuluh bisa berkarya secara profesional untuk Posluhdes-nya dan mengangkat nama baik Posluhdes yang di kelolanya ke peringkat publikasi melalui media online.

Jadi tunggu apalagi, silahkan berkarya sebaik mungkin dan untuk saudara yang ingin memanfaatkan blog ini silahkan berkomunikasi dengan tim Posluhdes Mujur Jaya, untuk pembahasan lebih lanjut. Bagi rekan-rekan pengelola Posluhdes lain dan ingin memiliki Website atau Blog Posluhdes-nya sendiri, Posluhdes Mujur Jaya juga mampu membantu pembangunan dan pengelolaan Website dan Blog secara berkala untuk Posluhdes yang anda kelola.


Saipul Bakri
Tim IT Posluhdes Mujur Jaya
Desa Karangtawang, Kec/Kab. Kuningan, Jawa Barat

Peran POSLUHDES Terhadap Pengembangan Kelompok Tani di Desa

Petani Panen Padi (Photo oleh nusakini)

Visi Kementerian Pertanian adalah terwujudnya pertanian industrial unggul berkelanjutan yang berbasis sumberdaya lokal untuk meningkatkan kemandirian pangan, nilai tambah, daya saing ekspor dan kesejahteraan petani. Visi tersebut kemudian dielaborasi kedalam beberapa misi yang salah satunya adalah menjadikan petani yang kreatif, inovatif, dan mandiri serta mampu memanfaatkan iptek dan sumberdaya lokal untuk menghasilkan produk pertanian berdaya saing tinggi. Terkait dengan hal tersebut, salah satu upaya yang terus dilakukan adalah menumbuhkembangkan kelompoktani agar menjadi sebuah lembaga yang mampu menjadi wahana belajar, kerjasama dan menjadi sebuah unit produksi yang memadai.

Terbitnya Permentan 273/Kpts/OT.160/4/2007, yang kemudian disempurnakan dalam Permentan No. 82/Permentan/OT.140/8/2013, sejatinya dapat menjadi pemicu bagi penyuluh pertanian untuk meningkatkan kualitas kelompoktani dan gabungan kelompoktani. Tiga indikator kunci sebagaimana tercantum dalam kedua peraturan tersebut adalah memfungsikan petani sebagai wahana belajar, wahana kerjasama dan unit produksi. Ketiganya tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Kemudian, selain upaya sebagaimana tercantum dalam permentan diatas, ada upaya lain yang dapat mempengaruhi kualitas dan kemampuan kelompoktani dan gapoktan agar lebih baik, yaitu dengan mengembangkan Pos Penyuluhan Desa (Posluhdes).

Posluhdes merupakan unit kerja non struktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama dalam kegiatan penyuluhan di tingkat desa/kelurahan (Undang-Undang Nomor 16 tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan  dan Kehutanan). Posluhdes merupakan ujung tombak pengembangan kelembagaan penyuluhan pertanian karena lokasinya berada di desa/kelurahan. Disamping itu, posluhdes juga memiliki peran yang strategis untuk kemajuan pembangunan pertanian di pedesaan.

Peran-peran posluhdes tersebut diantaranya adalah; memudahkan penyuluh dalam menginventarisir permasalahan petani dilapangan, proses interaksi petani dengan penyuluh di posluhdes akan berujung pada inventarisasi permasalahan petani oleh penyuluh, posluhdes tidak hanya sebagai tempat bertemunya petani dan penyuluh, tapi di posluhdes tersedia berbagai informasi tentang pertanian, seperti media Sinar Tani, buku-buku pertanian, Folder, Leaflet, Brosur dan media penyuluhan lainnya. Dengan adanya media tersebut petani akan mudah mengajukan pertanyaan karena mereka telah memiliki sedikit gambaran tentang masalah yang dihadapinya.

Selanjutnya, posluhdes juga sangat berperan dalam membangun petani, kelompoktani dan gabungan kelompoktani menjadi lebih kompetitif, karena adanya posluhdes di tiap desa dapat merangsang petani untuk menjadikan posluhdes mereka sebagai posluhdes terbaik dengan layanan prima bagi anggotanya. Dengan demikian keberadaan Posluhdes akan benar-benar menjadi basis bagi kegiatan penyuluhan di tingkat desa.

Keberadaan posluhdes juga dianggap dapat berpengaruh bagi kegiatan pengembangan agribisnis petani. Secara umum lokasi posluhdes berada ditengah atau pusat desa, agar setiap petani yang ada di desa tersebut mampu menjangkaunya. Letaknya yang strategis tersebut dapat digunakan oleh kelompok sebagai tempat untuk usaha mereka. Kegiatan pengembangan agribisnis, terkait dengan perencanaan, pengelolaan dan penguatan kemitraan dengan pihak lain juga dapat dilakukan ditempat tersebut.

Jumat, 28 Juni 2019

Lomba Presentasi via VMeet dalam Rangka Posluhdes Unggulan

Budiawansyah sedang mempresentasikan mewakili Posluhdes Mujur Jaya Desa Karangtawang

Desa Karangtawang
- Dalam rangka Lomba Presentasi Petani Unggulan melalui Posluhdes Mujur Jaya Desa Karangtawang, setiap Posluhdes yang terhubung melalui Jaringan VMeet secara bergantian mempresentasikan kemajuan dan perkembangan tata kelola dan tingkat keberkembangan melalui Posluhdes masing-masing

Antara Posluhdes yang hadir dalam jaringan VMeet selain kami Posluhdes Mujur Jaya, Desa Karangtawang, Kabupaten Kuningan, juga ada Posluhdes Suka Maju, Kabupaten Ciamis, Posluhdes Mekar Sari dari Kabupaten Garut dan Posluhdes Bojong Sari, Kabupaten Bandung.

VMeet Conference antar Posluhdes

Masing-masing saling berinteraksi dan mempresentasikan perkembangan penyuluhan, hasil tani, dan produk-produk yang mereka hasilkan.

Dari Posluhdes Mujur Jaya Desa Karangtawang hadir Ketua Bapak Otong Madhuri, Bapak Budiawansyah, Presentator, Ibu Ninin Setianingsih, Penyuluhan DPP Kecamatan Kuningan, Bapak Jajat Duriyat, Koordinator Penyuluhan DPP Kecamatan Kuningan, Ibu Yanti dari POPT Kabupaten Kuningan.

Turun hadir beberapa petani muda lainya yang tidak saya sebutkan semuanya namun banyak menyumbang perkembangan dan kemajuan sektor pertanian di Desa Karangtawang.

Berikut koleksi photo-poto yang kami publikasikan.

Wajah-wajah yang terlihat sumringah menunjukan semangat kebersamaan terasa hangat.

Antara yang hadir Petani-petani muda dan produsen-produsen produk Home Industri hasil tani.
Seorang anggota kelompok tani bergerak di bidang produsen Selai Jahe dan Abon Lele sedang mempresentasi produknya.



Sumber: Photo oleh Bapak Jajat Duriyat

Cerita Miftahul Huda memproduksi benih kentang

Miftahul Huda sang petani muda (photo oleh paktanidigital)

Miftahul Huda memproduksi benih kentang dan mengedarkannya kepada para petani. Pendapatan petani pun meningkat 400%.

Sejatinya, jiwa Miftahul Huda memang sudah berada di ladang kentang. Namun, pada saat ia sudah menjadi Sarjana Pertanian dari Departemen Proteksi Tanaman, Institut Pertanian Bogor (IPB), Huda pun menuruti perkataan ayahnya untuk bekerja di kantoran.

Lalu, Huda diterima untuk bekerja di sebuah produsen benih di Jawa Barat. Karena dalam suara hati Huda ingin sekali menjadi petani, ia hanya bertahan 1,5 tahun bekerja di tempat itu. Pada tahun 2011, Huda keluar dari zona nyamannya dan menjadi petani, sebuah profesi yang dihindari oleh generasi muda.

“Menjadi petani adalah perwujudan dari praktik semua ilmu yang saya dapatkan selama menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal,” kata Huda. Ia pun kembali ke kampung halamannya di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah. Pada Agustus 2011, Huda menggarap lahan keluarga seluas 5 hektar dan membudidayakan kentang karena petani di desanya kebanyakan berkebun kentang.

Dua bulan pasca-bertani, Huda mengetahui bahwa petani kesulitan memperoleh benih kentang berkualitas. Huda pun mulai bergabung ke dalam kelompok Petani Kentang Dieng. Ia juga berdiskusi dengan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara. Dari situ, ia mendapatkan informasi kebutuhan benih kentang Kecamatan Batur sebanyak 11.000 ton untuk lahan 8.000 hektar. Akan tetapi, baru 3,6% benih yang bermutu bagus, sisanya adalah benih lokal yang kurang berkualitas dan tidak berlabel.

Sebagai petani muda berlatarbelakang pendidikan pertanian, Huda bergerak untuk memecahkan permasalahan itu. Pada 2013, ia mengajak 6 petani muda, Firna Dermanrintha Erawati, Msiwanto, Eka Agus Susilo, Zaenal Abidin, Miftahudin Ahmad, dan Saeful Ahmad untuk membentuk kelompok Dieng Horti Farm (DHF).

Huda mengajak anggota kelompoknya untuk mengembangkan organisasi tanpa bantuan pihak luar. Saat itu, modal awalnya adalah Rp 350.000 per anggota. Mereka menggunakan uang itu sebagai modal pembuatan benih kentang berkualitas. Awalnya, mereka membeli benih terseleksi hasil kultur jaringan dari Balai Penelitian Tanaman Sayuran (Balitsa) Jawa Barat dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Timur.

Selanjutnya, mereka mengembangkan benih itu dan menghasilkan benih baru yang menjadi GO (benih penjenis) dan dinamai benih DHF. Huda dan rekannya menanam GO dan memperoleh G2 yang dijual ke petani seharga  Rp 30.000 per kg. “Respon petani bagus dengan kehadiran benih itu,” kata Huda. Petani menyukai benih DHF lantaran menghasilkan kentang berkualitas. Tandanya adalah daun tanaman masih berwarna hijau segar pada usia 90 hari setelah tanam.

Hasil panen meningkat menjadi sekitar 17 ton per hektar, sebelumnya hanya 11 ton per hektar. Tentu saja pendapatan meningkat drastis. Bandingkan dengan penghasilan petani pengguna benih yang tidak jelas. Miftahul Huda menjadi pemenang bagi para petani kentang di Dieng. Kiprah Huda di bisnis kentang berkembang seiring dengan majunya DHF.

Kelompok itu menghasilkan omzet Rp 10 Juta dari hasil penjualan kentang pada tahun pertama. Pada 2014, DHF menciptakan produk baru berupa zat perangsang akar berbahan organik yang bermerek Bio Root-X. Fungsinya adalah untuk mempercepat pertumbuhan akar dan vegetatif. Penggunaan produk berisi bermacam hormon pemacu pertumbuhan tanaman itu adalah saat aklimatisasi dan pembuatan setek.

Pada 2015, Huda dan anggotanya memproduksi media tanam khusus setek dan aklimatisasi kentang bernama Cocogold. “Omzet kami meningkat lagi hingga Rp 400 juta per tahun,” kata Huda. Kini, mereka memiliki lahan khusus pembibitan kentang seluas 1 hektar. Huda tidak membagi rata keuntungan hasil penjualan produk sesuai kesepakatan anggota kelompok. Mereka menggunakan uang itu untuk membiayai kegiatan DHF seperti pelatihan singkat cara budidaya kentang yang baik dan benar serta cara membuat benih mandiri.

Peserta pelatihan petani tidak dipungut biaya alias gratis. Setelah evaluasi, mereka menyadari bahwa cara pendekatan dan penyampaian materi kurang pas karena masih menggunakan bahasa yang terlalu ilmiah dan berpenampilan resmi. Lalu, mereka pun mengubah penampilan seperti layaknya petani dan penyampaian materi pun menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami. Petani pun antusias menyimak materi hingga selesai.

Saking seringnya berkumpul dengan petani kentang, Huda menemukan fakta memprihatikan. Selama ini, petani hanya membedakan jenis pupuk dari warna, tanpa mengetahui nama dan kandungannya. Ketidaktahuan itu berpotensi merugikan petani dan berbahaya bagi lingkungan. Ia menduga para petani hanya mengira-ngira saat menentukan dosis pemupukan. Tindakan itu menyebabkan banyak residu kimia sehingga mengurangi kesuburan tanah.

Baca: Sudahkah Anda Memupuk dengan Dosis yang Tepat?

Setelah mendapatkan penyuluhan dari Huda dan kawannya, akhirnya petani dapat mengidentifikasi pupuk dan pestisida beserta zat aktifnya. Selain petani, peserta pelatihan juga ada anak-anak dan para remaja agar mereka mengenal dunia pertanian. Huda dan rekannya khawatir minat generasi muda berkecimpung di pertanian semakin menurun.

Melihat keseriusan DHF dalam memberdayakan masyarakat, Dinas Pertanian Kabupaten Banjarnegara membantu kegiatan kelompok itu berupa penggunaan rumah tanam di dekat ibukota Kecamatan Batur. “Kami menggunakan tempat itu sebagai pusat kegiatan pembenihan,” kata Huda. Kini, Balitsa pun menggandeng DHF dalam proyek penelitian pencarian varian kentang baru yang berproduktivitas tinggi dan tahan hama. Harapannya, kentang baru itu bermanfaat untuk petani kentang di tanah air.


Sumber: paktanidigital

Kamis, 27 Juni 2019

8 Cara Membasmi Hama Tikus di Sawah Paling Ampuh

Hama Tikus di Sawah
Permasalahan utama bagi petani yang sangat mengancam pertatanian mereka adalah serangan hama. Dan salah satu hama yang paling merugikan adalah tikus. Sebenarnya, terdapat beberapa cara membasmi hama tikus di sawah yang bisa dilakukan. Tidak hanya itu, beberapa cara diantaranya pun sebenarnya bisa dilakukan secara gratis.

Seperti sudah dijelaskan diawal, dalam mengatasi permasalahan hama tikus ini sebenarnya bisa dilakukan dengan banyak cara. Tidak hanya itu, cara-cara tersebut juga tergolong cara yang alami sehingga tidak akan menganggu pertumbuhan tanaman pertanian anda. Langsung saja, berikut 8 cara membasmi hama tikus di sawah yang bisa anda coba pada sawah anda:


1. Burung Hantu
Cara membasmi hama tikus di sawah yang pertama adalah dengan menggunakan hewan lain: burung hantu. Seperti kita tahu, burung hantu adalah predator alami bagi tikus. Selain itu, burung yang aktif pada malam hari ini juga sama dengan aktifnya tikus untuk mulai menyerang lawan pertanian.


Cara ini pertama kali di temukan pada area persawahan salah satu desa yang ada di Demak, Jawa Tengah. Setiap malam, petani-petani disana selalu melepas burung hantu mereka yang berjenis Tyto Alba untuk memangsa hama tikus yang ada di persawahan mereka. Tidak tanggug-tanggung, setiap malam ada 400 burung yang dilepas. Cara ini efektif karena membuat lahan persawahan mereka tidak lagi mengalami gagal panen akibat serangan hama tikus.

Tidak hanya tikus, cara membasmi hama wereng pada tanaman padi pun bisa melakukan cara yang sama. Anda hanya perlu mencari predator alami dari wereng tersebut sehingga tanaman padi anda terselamatkan.


2. Perangkap Tikus TBS dan LTBS
TBS adalah singkatan dari Trap Barrier System sedangkan LTBS adalah Linier Trap Barrier System. Keduanya merupakan cara membasmi hama tikus di sawah yang cukup ampuh untuk dicoba. TBS merupakan perangkap tikus yang dibuat dengan ukuran 20m x 20m diarea yang rawan dengan hama tikus ini. Ukuran ini bisa untuk mengamankan area persawahan sampai dengan 15 hektar.


Berbeda dengan TBS, LTBS adalah pengaman area persawahan yang dibuat dengan cara pemasangan pagar yang terbuat dari plastik atau terpal di sepanjang area persawahan. Fungsi dari LTBS ini adalah untuk membatasi jumlah habitat tikus di area persawahan.


Singkong
Menggunakan ubi kayu atau singkong dapat dikategorikan sebagai cara mengatasi hama tanaman dengan pestisida alami. Caranya menggunakannya juga relatif mudah. Anda hanya perlu memarut singkong yang sudah disiapkan sebelumnya namun jangan mencucinya.


Parutan singkong lalu dicampur dengan air kelapa untuk kemudian di rebus. Singkong yang sudah matang bisa diletakkan di lubang-lubang tikus atau pada tempat dimana tikus sering melintas.


Kolang Kaling
Cara membasmi hama tikus di sawah selanjutnya bisa menggunakan buah kolang kaling. Caranya juga cukup mudah untuk dilakukan karena buah kolang kaling hanya perlu di kupas, dicacah, dan diletakkan di tempat diamana tikus biasa melintas.


Buah kolang kaling termasuk buah yang mengandung getah yang bisa membuat tikus yang terkena olehnya merasakan gatal. Mengunakan kolang kaling juga bisa digunakan dalam cara megatasi hama dan penyakit tanaman jagung yang disebabkan oleh hewan sejenis.

Maja
Buah maja juga bisa digunakan untuk membasmi hama tikus di sawah sama seperti buah kolang kaling. Anda hanya perlu mencacah buah maja sama seperti mencacah buah kolang kaling untuk kemudian diletakkan pada tempat yang sering dilewati oleh tikus. Buah maja ini juga cocok untuk cara mengatasi hama pada tanaman kakao.

Mengkudu
Cara membasmi hama tikus di sawah selanjutnya adalah dengan menggunakan buah mengkudu. Cara ini cukup mudah bahkan jika dibandingkan cara menanam daun mint. Yang anda perlukan hanya membelah buah mengkudu tersebut menjadi beberapa bagian dan diletakkan di tempat yang biasa dilintasi oleh tikus. Buah mengkudu adalah buah yang terkenal karena baunya yang busuk. Bau busuknya ini ternyata juga mampu mempengaruhi tikus sehingga tidak enggan masuk ke area persawahan anda lagi.

Kulit Durian
Selain buah-buah diatas, ternyata buah durian juga bisa digunakan untuk membasmi hama tikus disawah. Cara ini bahkan termasuk cara yang cukup banyak dipakai oleh para petani.

Caranya cukup mudah. Anda hanya perlu menyiapkan buah durian yang sudah matang dan berbau menyengat. Kupas buah tersebut untuk kemudian isinya anda makan.

Namun, walaupun seperti itu, jangan sampai kulit dari buah durian ini anda buang karena kulitnya inilah yang akan anda gunakan untuk mengatasi hama tikus di sawah. Kulit durian tersebut hanya perlu anda letakkan di tempat yang sering dilalui oleh tikus.

Kulitnya yang tajam membuat tikus akan kesulitan untuk melalui jalan dan jika dipaksakan kulit durian itu pasti akan melukai kulit tikus tersebut.

Duri
Masih berkaitan dengan duri. Jika untuk mendapatkan buah durian dirasa cukup sulit, anda bisa mencoba cara membasmi hama tikus disawah yang satu ini. Anda hanya perlu mencari tangkai tanaman yang memiliki duri seperti pada pelepah pohon salak.

Sama seperti sebelumnya, tangkai duri ini bisa anda letakkan pada jalan yang sering dilalui oleh tikus. Tikus yang terkena duri secara otomatis akan menjauhi area persawahan sehingga tanaman anda akan terbebas dari hama ini.

Itulah 8 cara membasmi hama tikus di sawah yang bisa coba pada area persawahan anda. Kini, dengan cara ini anda tidak perlu lagi takut dalam menghadapi gagal panen. Selamat mencoba dan semoga bermanfaat.


Sumber: Ilmu Budidaya

Cara Budidaya Padi untuk Memperoleh Hasil Optimal


Padi merupakan jenis tanaman pangan yang mempunyai peran penting sebagai tanaman pangan dunia. Padi sebagai penghasil beras ini tergolong dalam jenis tanaman rumput-rumputan (Poaceae). Semakin meningkatnya permintaan beras membuat begitu penting peran budidaya padi, terutama di Indonesia. Indonesia termasuk negara dengan makanan pokok beras dan pengonsumsi beras terbesar. Amin salah satu tantangan yang muncul dalam budidaya padi adalah menurunnya produktivitas lahan yang disebabkan penerapan cara budidaya yang tidak memperhatikan keadaan faktor lingkungan dan tidak bersifat berkelanjutan.

Penggunaan lahan secara terus menerus bisa menjadikan penurunan fungsi lahan dalam penyediaan berbagai unsur hara yang dibutuhkan tanaman. Terdapat berbagai cara untuk meningkatkan produktivitas lahan. Namun penerapan budidaya yang baik dan benar menjadi syarat pokok dalam meningkatkan produktivitas tanaman, terutama padi.


BENIH BERKUALITAS

Kualitas benih merupakan kunci keberhasilan dalam budidaya padi. Benih yang berkualitas mampu beradaptasi, memiliki pertumbuhan yang cepat serta seragam, tumbuh lebih cepat, dan tinggi nilai produktivitasnya. Pemilihan benih berkualitas dapat dilakukan dengan mudah, yaitu dengan merendam benih dalam larutan garam dengan menggunakan indikator telur. Letakkan telur di dasar air dan masukkan garam hingga telur terangkat di permukaan. Selanjutnya telur diambil dan masukkan benih padi. Benih yang mengambang dibuang.


PERSEMAIAN

Persemaian bisa benih dilakukan 25 hari sebelum masa tanam. Tempat untuk persemaian diusahakan sama atau tidak terlalu jauh dari lahan untuk menjaga kesegaran waktu proses pemindahan. Yang paling perlu diperhatikan adalah drainase harus baik agar benih tidak kelebihan air. Lahan dibuat bedengan dan dicangkul hingga tidak ada bongkahan tanah lagi. Benih sebaiknya direndam sebelum ditanam selama 2 x 24 jam agar mampu menyerap air dengan maksimal untuk proses awal perkecambahan. Sebelum disemai lahan diberi sedikit pupuk organik untuk persediaan hara. Benih yang sudah berkecambah ditebar secara merata, tetapi jangan sampai terbenam karena bisa menyebabkan infeksi patogen pada bibit. Perdata selanjutnya adalah diberi pupuk organik kembali setelah persemaian berumur 1 minggu.


PENGOLAHAN LAHAN

Pengolahan lahan bertujuan untuk mengubah sifat fisik tanah agar lapisan yang semula keras menjadi data dan melumpur. Hal ini akan membuat gulma mati dan membusuk menjadi humus, aerasi tanah menjadi baik, lapisan bawah tanah menjadi jenuh air yang dapat menghemat air. Dua minggu sebelum dilakukan pengolahan lahan sebaiknya diberikan bahan organik berupa pupuk kandang 2 ton/ha dan kompos jerami 5 ton/ha secara merata di atas lahan. Pengolahan lahan bisa dilakukan dengan 2 kali bajak dan 1 kali garu untuk mendapat hasil olahan yang optimal.


PENANAMAN

Terdapat berbagai macam cara penanaman padi, namun lebih disarankan dengan cara tanam jajar legowo 2 : 1 (40 x (20 x 10) cm. Cara tanam ini akan memberikan jumlah populasi yang banyak dengan produksi lebih tinggi dibanding dengan cara konvensional pada umumnya. Selain itu kelebihan cara tanam ini adalah memudahkan perawatan, mudah mengatur keluar masuk air karena ada ruang kosong, menekan serangan hama dan penyakit karena cenderung lebih terang, serta menghemat biaya pemupukan.


PEMELIHARAAN

Tahap pemeliharaan terdiri dari penyiangan, pengairan, pemupukan, dan pengendalian hama. Penyiangan adalah dengan mengendalikan gulma yang tumbuh untuk mengurangi tingkat kompetisi dengan padi. Pengairan adalah dengan memenuhi kebutuhan air padi baik dari segi kuantitas maupun kualitas, apabila kekurangan bisa dilakukan irigasi dan jika kelebihan bisa membuat drainase. Pemupukan adalah tahan pemeliharaan yang paling penting, yaitu pemberian unsur hara baik makro maupun mikro untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman. Pemupukan harus dilakukan dengan seimbang dan yang paling penting alah disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara yang ada dalam tanah. Pengendalian hama dan penyakit juga penting untuk mendapat hasil yang optimal. Pengendalian harus dilakukan secara alami dan berkelanjutan sesuai dengan hama dan penyakit yang dihadapi.


PANEN

Panen bisa dilakukan ketika bulir padi hampir keseluruhan telah menguning yang biasanya 33-36 hari setelah padi berbunga. Cara panen dapat dilakukan secara manual menggunakan sabit dengan memotong pangkal batang atau dengan mesin reaper harvester untuk menghemat waktu. Panen dilakukan serentak dalam satu lahan untuk mengurangi risiko diserang hama.


PASCA PANEN

Merupakan tahapan dalam menentukan kualitas yang akan dijadikan beras siap konsumsi. Tahap penyimpanan hasil panen juga merupakan unsur penting agar kualitas tetap terjaga, seperti menempatkan hasil panen di tempat yang tidak terlalu lembab dan segera untuk diolah.

Semoga bermanfaat


Sumber: Pioneer

Emping Karangtawang Ciri Khas dari Kuningan

Emping Desa Karangtawang ciri khas jika berkunjung ke Kuningan 

Desa Karangtawang, Kabupaten Kuningan, Jawa barat rupanya memiliki oleh-oleh ciri khasnya. Desa ini ternyata terkenal sebagai desa perajin emping melinjo.

Keberadaan emping melinjo ini menjadikan warga masyarakat khususnya kaum ibu bisa ikut meringankan beban ekonomi keluarga.

Hampir setiap rumah mempunyai aktivitas yang sama, yaitu membuat emping melinjo. Pemerintah desa juga berupaya ikut membantu memasarkannya dengan mengikutsertakan ketika ada kegiatan pameran, dan kunjungan tamu baik perorangan mau rombongan.

“Inovasi panganan emping sudah menjadi ciri khas desa kami, jadi pemerintah desa juga fokus ikut serta memasarkan produk ini dalam rangka meningkatkan ekonomi keluarga dan juga desa,” kata Sekretaris Desa Karangtawang, Oleh Solehudin.

Pemasaran emping melinjo warga masyarakat Desa Karangtawang sudah menjangkau ke berbagai daerah di Indonesia, namun untuk permintaan terbanyak masih dari kawasan Jakarta dan sekitarnya.

Untuk membantu itu, desa akan terus mendukung pengembangan usaha emping melinjo warganya agar terus meningkat dan lebih menyejahterakan secara ekonomi.

Menurut Oleh, masyarakat saat ini bisa dikatakan sejahtera, terlihat dari banyaknya warga yang sudah tidak tergantung lagi kepada program pemerintah yang berupa PKH dan lainnya.

Saat ini, setiap rumah tangga di Desa Karangtawang rata-rata sudah memiliki pekerjaan, baik sebagai perantau maupun berusaha sendiri di rumah.

Sementara warga Desa Karangtawang, Tuti (47) mengaku perekonomian warga sudah mulai membaik, tidak seperti dahulu. Sekarang ibu rumah tangga pun selain bisa mengurus rumah, juga bisa mendapatkan penghasilan dari emping melinjo.

“Alhamdulillah kita dapat membantu ekonomi keluarga tanpa harus meninggalkannya, karena bisa dikerjakan di rumah,” ujar Tuti.

Pemerintah Desa Karangtawang saat ini sedang fokus untuk melakukan pembenahan infrastruktur pertanian dengan berupaya membangun jalan pertanian dan juga irigasi.

“Tahun ini kami sudah mulai membangun jalan pertanian, agar distribusi petani lebih cepat dan mudah,” pungkas Oleh.

Sumber: Jurnal Jabar

Revolusi Industri 4.0 Sektor Pertanian, Petani Gunakan Remote Control saat Panen

Mentan Revolusi Industri 4.0 (Photo oleh Dok. Kementerian Pertanian)

Pertanian tak mungkin bisa mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi. Kementerian Pertanian (Kementan) berinisiatif menggenjot produktivitas pertanian dengan meluncurkan Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian untuk menjawab tantangan.

"Dunia saat ini telah memasuki era revolusi industri yang ke-empat atau disebut juga Industri 4.0, ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomasi yang terintegrasi dengan jaringan internet. Sektor pertanian juga perlu beradaptasi untuk menjawab tantangan ke depan. Ke depan olah lahan, tanam, panen hingga pengolahan dilakukan menggunakan remote control dari rumah," kata Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (28/9/2018).

Amran juga menyampaikan mekanisasi pertanian merupakan salah satu komponen penting untuk pertanian modern dalam mencapai target swasembada pangan berkelanjutan. Inovasi dan pemanfaatannya oleh petani perlu terus didorong. Amran menyatakan anggaran Kementerian Pertanian untuk mekanisasi dan bantual alat mesin pertanian (Alsintan) saat ini sudah naik 2.000%.

Amran menjelaskan, ada lima teknologi utama yang menopang implementasi Industri 4.0, yaitu: Internet of Things, Artificial Intelligence, Human-Machine Interface, teknologi robotic dan sensor, serta teknologi 3D Printing. Kesemuanya itu mentransformasi cara manusia berinteraksi hingga pada level yang paling mendasar, juga diarahkan untuk efisiensi dan daya saing industri.

"Melalui implementasi Industri 4.0 disektor pertanian, diharapkan proses usahatani menjadi semakin efisien, sehingga terjadi efisiensi, peningkatan produktivitas, dan daya saing," jelas Amran menyambut peta jalan Making Indonesia 4.0 yang sebelumnya telah diluncurkan Presiden Joko Widodo. "Jika dulu tanam 1 hektare butuh Rp2 juta, kini ditekan lewat mekanisasi pertanian jadi Rp1 juta. Jika diterapkan 16 juta lahan pertanian, sudah hemat 16 triliun. Itu baru dari sisi tanam, belum panen dan sebagainya," tambah Amran.


Inovasi Untuk Produktivitas dan Daya Saing

Amran mengatakan, untuk mendukung revolusi industri 4.0, sektor pertanian yang akan datang sedang bereksperimen dengan model dan inovasi bisnis baru, yaitu: pertanian presisi, pertanian vertikal, pertanian pintar (smart farming). Data besar, sensor dan drone, alat analisis, internet pertanian dan otomatisasi alsintan adalah beberapa teknologi yang mendukung industri 4.0. Pemanfaatan Internet of Thing (IoT) dalam Internet Pertanian adalah untuk meng-connect benda-benda sekitar kita dengan internet melalui smarphone maupun gadget lainnya.

Hal tersebut melengkapi dan mengembangkan praktek pertanian modern yang selama ini sudah dijalankan termasuk dalam pemanfaatan irigasi, pengolahan lahan, penggunaan pupuk dan pestisida, pengembangan varietas tanaman baru, pengolahan pasca panen, hingga pemasaran.

Amran menyatakan, kementeriannya melalui Badan Litbang Pertanian (Balitbangtan) juga telah mendukung pengembangan Industri 4.0 dengan memanfaatkan teknologi-teknologi cloud computing, mobile internet dan mesin cerdas (artificial intelligence), kemudian digabung menjadi generasi baru yang dimanfaatkan untuk menggerakkan traktor sehingga mampu beroperasi tanpa operator (autonomous tractor), pesawat drone untuk deteksi unsur hara, dan robot grafting.

Pada acara tersebut, Balitangtan meluncurkan teknologi yang dikembangkan dengan kombinasi antara teknologi cloud computing dengan mobile internet, yaitu: UPJA Smart Mobile dan SAPA MEKTAN. UPJA Smart Mobile adalah aplikasi android yang digunakan untuk melakukan usaha jasa pengolahan tanah, jasa irigasi, jasa penanaman padi, jasa panen padi, jasa penggilingan padi, jasa jual benih, jasa jual gabah, jasa pelatihan untuk operator alsintan, perawatan dan perbaikan alsintan, dan jasa penjualan suku cadang alsintan.

"Sementara, SAPA MEKTAN adalah aplikasi administrasi pengujian alsintan online berbasis android dan berbasis web yang digunakan di Laboratorium Penguji BBP Mektan," ujar Amran.

Peluncuran inovasi teknologi mekanisasi lainnya yang dihasilkan Balitbangtan, antara lain: Smart irrigation, smart green house, telescoping boom sprayer, mobile dryer, rice Upland Seeder by Farm Dozer, jarwo riding transplanter, penanam benih padi, alsin penanam tebu dan pemasang drip line irigasi, dan kandang ayam close system mendukung Program Bekerja (Bedah Kemiskinan, Rakyat Sejahtera).

"Semua inovasi teknologi Badan Litbang yang dilaunching hari ini diharapkan diadopsi dan diproduksi massal oleh para perusahaan alsintan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas usahatani sehingga mampu meningkatkan produksi usahatani dan kesejahteraan petani," jelas Amran.

Amran mengakui peran perakayasa sangat penting, maka sejak awal kepemimpinannya, ia mendorong 1.128 peneliti Balitbangtan untuk melakukan inovasi dengan memberikan insentif berupa royalti. Amran juga meminta sejumlah stakeholder penting termasuk sejumlah kepala daerah, Kepala Pusat Bidang Diklat BPPT, Kepala PUSPIPTEK dan perwakilan dari sejumlah kampus, Perusahaan Alsintan, dan Para Perekayasa untuk mendorong sektor pertanian lebih berdaya saing.

Sumber: Okefinance

Desa Karangtawang, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat

Balai Desa Karangtawang, Kecamatan Kuningan, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. (Photo oleh Antaranews.com)
Karangtawang adalah salah satu desa di kecamatan Kuningan, Kuningan, Jawa Barat, Indonesia. Terletak di perbatasan antara kecamatan Kuningan dengan kecamatan Garawangi. Terdiri dari tiga kampung yaitu kampung Jatinunggal, Pasawahan dan Babakan.


Sejarah

Menurut asal usul kata (etimologi) nama Karangtawang berasal dari dua kata yaitu karang dan tawang, karang dalam bahasa Sunda berarti halaman depan rumah sedangkan tawang bukan merupakan kata dalam bahasa Sunda, kalau merujuk dari bahasa Jawa tawang berarti langit.

Menurut sumber lisan yang berkembang dari mulut ke mulut di masyarakat sejak dulu, bahwa asal nama Karangtawang diambil dari peristiwa meninggalnya seorang pengembara yang berasal dari daerah Tawang (sekarang nama sebuah kecamatan di daerah Tasikmalaya). Pengembara tersebut pada mulanya berniat untuk menimba ilmu ke pondok pesantren Lengkong yang dipimpin oleh seorang ulama kharismatik, Kyai Haji Hasan Maulani. Pada saat itu (sekitar abad XIX atau tahun 1800-an) pesantren Lengkong merupakan salah satu pondok pesantren yang sangat termashur dan disegani di wilayah Jawa Barat. Sampai akhirnya si pengembara yang akan masantren ke Lengkong tersebut berhasil menginjakan kakinya di tapal batas desa Lengkong atau pada waktu itu lebih dikenal dengan Lengkong tonggoh/barat. Namun sayang, sang pengembara dari Tawang tersebut rupanya kelelahan karena menempuh perjalanan jauh dari daerah Tasikmalaya ke Kuningan, hanya dengan berjalan kaki. Akhirnya pengembara tersebut menghembuskan nafasnya yang terakhir di halaman rumah milik salah seorang penduduk desa Lengkong tonggoh. Karena niat dan tujuan baik nan suci dari sang pengembara yang pergi jauh-jauh hanya untuk masantren, penduduk setempat mengabadikan daerah sekitar tempat meninggalnya sang pengembara dari Tawang dengan sebutan nama KARANGTAWANG, yang artinya halaman rumah tempat meninggalnya sang pengembara dari Tawang.

Dahulu desa Karangtawang dan desa Lengkong masih merupakan satu kesatuan, tapi karena ada suatu "peristiwa" kemudian dua desa itu dipisah, bagian Barat menjadi desa Karangtawang sedangkan bagian Timur menjadi desa Lengkong. Jalan desa yang membentang menjadi batas kedua desa tersebut yaitu jalan yang menuju Desa Sindangsari atau Ancaran sekarang. Asal mula terpecahnya desa Karangtawang dan desa Lengkong disebabkan adanya peristiwa perselisihan "parebut cai" (berebut air) guna keperluan mengairi areal sawah dan kolam ikan mereka. Sumber air yang diperebutkan berasal dari sungai "Surakatiga" yang membentang dari Selatan ke Utara yang terletak antara Desa Winduhaji dan Desa Lengkong saat itu.

Penduduk Lengkong sebelah barat rupanya ketika sedang mengalirkan atau mengairi sawah dan kolam mereka dari "Hawangan Surakatiga" ini, anak cabangnya diantaranya ada "Hawangan Cikole" entah sengaja atau tidak disengaja aliran Hawangan Cikole ini sering "dipendet" atau ditutup. Akibatnya penduduk Lengkong sebelah Timur tidak kebagian air, dan ini akhirnya menimbulkan persengketaan antara penduduk Lengkong Barat (Tonggoh) dan Lengkong Timur (Landeuh). Akibat peristiwa ini Lengkong Barat dan Lengkong Timur akhirnya terpecah menjadi bagian barat menjadi Karangtawang dan bagin timur tetap menggunakan kata Lengkong. Masalah sengketa tadi akhirnya dapat diselesaikan diantaranya dengan sebuah kesepakatan berupa "tukar guling" tanah bengkok desa, yaitu "Hawangan Landeuh" yang mengalir sepanjang Sungai Cisanggarung yang merupakan milik Desa Karangtawang (tadinya Lengkong Barat) diberikan ke Desa Lengkong, dan tanah pekuburan (makam atau astana) yang berada di daerah Lengkong juga merupakan pemakaman milik penduduk Desa Karangtawang. Mengenai kebenaran ceritera ini masih perlu penelusuran lebih lanjut. Perlu sumber dan bahan pembanding lainnya yang kadang memang sulit didapatkan. Karena memang cerita di atas diambil dari sumber lisan yang sifatnya kadang dipengaruhi unsur subyektifitas yang tinggi.


Pemerintah

Kuwu dan Sekdes  Desa Karang Tawang
Karangtawang dilihat dari statusnya sebagai sebuah desa maka dipimpin oleh seorang kepala desa atau lebih dikenal dengan sebutan Kuwu. Letak bale desa berada di kampung Pasawahan. Kuwu dipilih secara langsung oleh rakyat selama lima tahun sekali. Kuwu dibantu oleh sekretaris desa (sekdes), kepala dusun atau rurah, para pamong desa (kesra, raksabumi dan lain-lain) serta Hansip. Kuwu beserta pamong desa lainnya bukanlah pegawai negeri sipil (kecuali sekdes), mereka di gaji dengan sawah bengkok yang luasnya tergantung pada tinggi rendahnya jabatan yang diembannya. Anehnya yang menjabat sebagai Kuwu di desa Karangtawang hanya orang-orang yang berasal dari kampung Jatinunggal dan Pasawahan saja, belum pernah ada Kuwu yang berasal dari kampung Babakan.



Berikut daftar Kuwu desa Karangtawang:

Di bawah kuwu ada kepala dusun/kampung yang biasa disebut rurah. Rurah juga dipilih secara langsung oleh masyarakat tiap kampung. Untuk desa Karangtawang sendiri memiliki tiga kampung yaitu kampung Jatinunggal, kampung Pasawahan dan kampung Babakan sehingga rurahnya ada tiga orang. Tiap satu kampung juga merepresentasikan satu RW (Rukun Warga), dan dibawah RW ada RT (Rukun Tetangga) yang merupakan struktur pemerintahan paling bawah. Tiap RT dipimpin oleh seorang ketua RT.

  • Kampung Pasawahan ( RW 1) terdiri dari 10 RT ( RT 1 sampai dengan RT 10)
  • Kampung Babakan ( RW 2) terdiri dari 10 RT ( RT 11 sampai dengan RT 20)
  • Kampung Jatinunggal ( RW 3) terdiri dari 8 RT ( RT 21 sampai dengan RT 28)


Batas Wilayah

Batas wilayah desa Karangtawang


  • Di sebelah utara berbatasan dengan kelurahan Windusengkahan.
  • Di sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan Citangtu.
  • Di sebelah barat berbatasan dengan kelurahan Winduhaji.
  • Di sebelah timur berbatasan dengan desa Le/ingkong.


Geografis

Karangtawang terletak di kaki gunung Ciremai,diapit oleh dua sungai besar yaitu sungai Sungai Cigede di sebelah selatan dan sungai Surakatiga/Tangkis di sebelah utara. Selain sebagai batas alami dengan desa lain, hal ini juga menyebabkan tanah di Karangtawang subur dan cocok untuk beberapa jenis tanaman. Kontur wilayahnya sedikit berbukit di sebelah selatan meliputi wilayah kampung Babakan sampai ke perbatasan dengan Salahonje dan juga rata sedikit berkontur di daerah Pasawahan dan Jatinunggal.

Keadaan iklim desa Karangtawang dipengaruhi oleh iklim tropis dan angin muson, dengan temperatur bulanan berkisar antara 18° C - 32° C serta curah hujan berkisar antara 2.000 mm - 2.500 mm per tahun. Pergantian musim terjadi antara bulan November - Mei adalah musim hujan dan antara bulan Juni - Oktober adalah musim kemarau.


Ekonomi

Karangtawang dikenal dengan industri rumah tangganya yaitu emping melinjo, karena hampir di tiap RT ibu rumah tangga membuat keripik emping melinjo terutama pusatnya di kampung Babakan. Kemasannya telah dibuat semenarik mungkin dan dengan pilihan beraneka ragam rasa agar nilai jualnya bertambah. Emping tangkil atau emping melinjo, oleh Pemkab Kuningan dianggap sebagai komoditi unggulan. Pasalnya telah mengharumkan nama Kuningan dalam sektor ekonomi karena penjualan emping tangkil tidak hanya di pasar lokal namun merambah juga ke pasar luar daerah seperti Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya. Ada pula yang diekspor ke Malaysia serta Singapura. Penjualannya pun tidak hanya di pasar tradisional, tetapi sudah merambah ke supermarket, toko serba ada (Toserba), warung serba ada (Waserba) atau pun di Mall.


Pertanian

Wilayah Karangtawang cocok untuk pengembangan agrobisnis, terutama padi dan palawija. Tanahnya yang subur, dan akses air yang melimpah menjadi keunggulan yang bisa dimanfaatkan. Untuk perikanan juga cocok, karena air mengalir sepanjang musim baik musim hujan maupun musim kemarau. Makanya tidak salah jika di kampung Jatinunggal didirikan pusat pembenihan ikan atau lebih dikenal dengan BBI (Balai Benih Ikan). Peternakan ayam buras juga berkembang dengan baik terutama di kampung Jatinunggal dan kampung Pasawahan, letaknya di pinggiran kampung sehingga tidak mengganggu pemukiman penduduk. Selain itu Peternakan kambing juga mulai bergeliat, terutama untuk memenuhi permintaan menjelang hari Raya Kurban (Idul Adha), tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat desa Karangtawang tetapi juga di jual ke daerah lain.


Perkebunan

Perkebunan kurang mendapat perhatian yang serius dari masyarakat. Kebun-kebun terletak jauh dari perkampungan, ada pun kebun yang di dalam kampung jumlahnya tinggal sedikit, tergusur oleh pembangunan perumahan warga yang semakin tinggi. Sehingga porsentase kebun dari seluruh wilayah desa diperkirakan telah menyusut sampai 10%. Hasil perkebunan yang biasanya dibudidayakan kebanyakan dari jenis buah-buahan seperti:pisang, mangga, pepaya, rambutan, nangka, jambu, kelapa dan juga melinjo.


Demografi

Desa Karangtawang dikenal sebagai desa santri karena banyak terdapat pondok pesantren dan penduduknya dikenal sangat religius. Penduduk desa Karangtawang berjumlah 4.214 orang, terdiri dari:


  • 2.082 orang laki-laki
  • 2.132 orang perempuan

Hampir 100% warga Karangtawang adalah suku Sunda, dan menggunakan bahasa Sunda dalam berkomunikasi sehari-hari. Agama yang dianut adalah Islam. Pengaruh NU (Nahdatul Ulama) sangat terasa karena ulama-ulama (kiyai) yang ada di Karangtawang merupakan pentolan NU. Terdapat sebuah masjid jami yaitu masjid Nurul Islam dan 18 buah langgar/musholla(tajug). Di masjid Nurul Islam terdapat sebuah bedug yang berusia lebih dari 300 tahun, mengingat bedug tersebut sudah kuno sebuah museum di Bandung pernah mengemukakan niatnya untuk memiliki bedug tersebut, namun ditolak oleh masyarakar Karangtawang. Bedug tersebut terbuat dari satu gelondongan pohon utuh dan sudah ada sejak abad ke 17.

Kebanyakan penduduk Karangtawang bekerja sebagai petani sekitar 70%, lainnya bekerja di sektor jasa seperti PNS, Pedagang, TNI, dokter, wiraswasta dan sebagainya. Penduduk desa Karangtawang banyak juga yang berurbanisasi ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. Kebanyakan mereka bekerja sebagai buruh pabrik dan pedagang. Daganganya pun hampir sama yaitu buah dingin, bubur kacang hijau, atau rokok. Ada pula yang pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi seperti UI, UNPAD,UNSOED, UPI, STAN, UGM dan sebagainya. Banyak pula penduduk desa Karangtawang yang bekerja ke luar negeri seperti ke Arab Saudi, Malaysia, Korea Selatan dan Jepang. Kebanyakan mereka bekerja di sektor informal seperti pembantu rumah tangga dan sopir, namun ada pula yang bekerja sebagi buruh pabrik.


Pendidikan Formal

Sarana dan Prasarana pendidikan sudah cukup lengkap untuk ukuran sebuah desa. Di Karangtawang fasilitas pendidikan dari PAUD, TK sampai MA tersedia.

  • PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini)
  • PAUD biasanya diadakan dengan bimbingan Ibu-ibu PKK, dan diikuti oleh anak-anak pra-sekolah dibawah 5 tahun (terletak di kampung Jatinunggal).

Untuk TK terdapat sebuah TK yaitu:

TK YASPIKA (Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang).
Untuk jenjang Sekolah dasar di tiap kampung memiliki SD masing-masing diantaranya:

  • SDN Karangtawang I (terletak di kampung Pasawahan)
  • SDN Karangtawang II (terletak di kampung Babakan)
  • SDN Karangtawang III (terletak di kampung Jatinunggal)
  • Satu Madrasah Tsanawiyah di kampung Jatinunggal yaitu:
  • MTs YASPIKA (Yayasan Pendidikan Islam Karangtawang)

dan untuk Sekolah Menengah Kejuruan terletak di kampung Pasawahan yaitu:

  • SMK Darul Ulum


Pendidikan Non Formal

Pendidikan Non Formal di desa Karangtawang dalam bentuk Pondok Pesantren di kampung Pasawahan seperti Pondok Pesantren Darul Ulum, Al-Amin, dan Al Abshori serta ada juga dalam bentuk Majelis Ta'lim. Majelis Ta'lim biasanya diikuti oleh ibu-ibu di masjid Nurul Islam atau digilir ke tiap musholla (tajug) dan untuk bapak-bapak juga ada kajian keagamaan setiap malam senin di masjid Nurul Islam. Hampir semua ibu-ibu juga setiap malam Jumat mengadakan pengajian Yasin sambil Arisan bergilir di tiap rumah anggotanya.


Kesenian

Jenis seni yang berkembang di desa Karangtawang yaitu seni Pencak silat pusatnya di kampung Jatinunggal, biasanya di pentaskan pada event-event tertentu seperti pada pentas seni malam Halal bi halal setiap tahun sehabis Hari Raya Idul Fitri. Selain itu terdapat seni musik tradisional Genjring yaitu sejenis tabuhan rebana dengan ukuran besar diiringi dengan sebuah bedug yang biasanya dimainkan untuk membangunkan penduduk saat sahur di bulan Ramadhan.


Adat Istiadat

Hajat Tutulak yaitu upacara tolak bala yang diadakan di tiap perempatan jalan kampung, diadakan pada waktu-waktu tertentu seperti apabila terjadi kemalangan/bencana atau sebagai ungkapan rasa syukur atas keselamatan agar terhindar dari musibah dan panen yang melimpah. Upacara dipimpin oleh tetua kampung atau alim ulama dengan memanjatkan puji-pujian kepada Allah SWT diikuti oleh semua komponen masyarakat, tua dan muda sampai anak-anak. Setiap kepala keluarga mengumpulkan makanan seperti nasi tumpeng, nasi kuning, buah-buahan, kue-kue dan berbagai lauk pauk untuk di kumpulkan dan dipajang memanjang di perempatan jalan kampung. Di akhir acara semua makanan dibagikan kembali kepada masyarakat dengan rata.

Muludan
Muludan atau di daerah lain dikenal dengan peringatan Maulid Nabi, yaitu acara peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW diadakan setiap tanggal 12 Rabiul Awal tahun hijriyah. Peringatan dimulai dari tanggal 1 Maulid atau setiap malam jumat dengan pembacaan deba (shalawat kepada Nabi) di langgar-langgar setelah salat maghrib sampai bulan Mulud berakhir. Di desa Karangtawang juga Muludan biasanya diperingati di masjid Nurul Islam dan di mushalla-mushalla (tajug)) di tiap kampung.

Rajaban
Rajaban atau di daerah lain dikenal dengan peringatan Isra Miraj, yaitu acara peringatan perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram di Mekah ke Masjidil Aqsa di Jerusalem,serta perjalanan nabi ke langit ke tujuh. Peringatan ini diadakan setiap tanggal 27 Rajab tahun hijriyah. Di desa Karangtawang biasanya diperingati di masjid Nurul Islam dan di tiap mushalla (tajug)) di tiap kampung dan juga di beberapa rumah warga.

Tahlilan
Tahlilan adalah acara untuk mendoakan arwah orang yang sudah meninggal dunia, biasanya diadakan di rumah duka sampai hari ke-tujuh. Tahlilan dipimpin oleh seorang ulama dengan membaca surat Yasin dan puji-pujian kepada Allah SWT agar arwah yang bersangkutan diterima di sisi-Nya.

Tujuh bulanan
Tujuh bulanan adalah acara untuk memperingati umur kehamilan sang Ibu yang sudah menginjak usia 7 bulan. Usia 7 bulan adalah periode dimana ruh ditiupkan pada raga sang bayi sehingga acara ini dilakukan untuk mendoakan aga san jabang bayi bisa lahir dengan selamat.

Akikahan
Akikahan adalah acara pemotongan hewan kambing karena lahirnya seorang anak, untuk laki-laki kambing yang disembelih 2 ekor sedangkan untuk perempuan kambing yang di sembelih satu ekor.

Hajatan
Hajatan diadakan ketika ada warga yang menikah atau dikhitan. Untuk pernikahan biasanya hajatan diadakan di rumah mempelai wanita. Dalam acara hajatan ini biasanya diadakan berbagai macam hiburan seperti Jaipongan, Dangdut, organ tunggal, layar tancep, degung, shalawatan dan sebagainya.


Olahraga

Fasilitas olahraga yang ada di desa Karangtawang antara lain lapangan sepak bola di kampung Pasawahan, lapangan bola volley di tiap kampung dan juga lapangan badminton di gedung serba guna desa Karangtawang. Untuk sepak bola, dahulu ada turnamen rutin Masud cup antara tiga desa yaitu Karangtawang, Winduhaji dan Windusengkahan yang diadakan di lapangan Windusengkahan.


Akses Transportasi

Untuk mencapai desa Karangtawang dari pusat kota Kuningan tidaklah sulit. Jaraknya dari kota Kuningan kurang lebih 4 km. Desa Karangtawang dilewati kendaraan dari arah kota Kuningan ke daerah timur seperti Garawangi, Maleber dan Ciniru. Ada dua angkutan umum yang melewati jalan raya Karangtawang yaitu:

  • Angkot 07 Jurusan Pasar baru- Lengkong
  • Angkot 08 Jurusan Cirendang- Lengkong

Sumber: Wikipedia

Posluhdes sebagai Penggerak Kemajuan Pertanian di Desa

Meeting Conference VMeet PRO di Kantor Desa Karangtawang

Pos Penyuluhan Pertanian Desa (Posluhdes) adalah kelembagaan penyuluhan di tingkat desa yang merupakan unit kerja nonstruktural yang dibentuk dan dikelola secara partisipatif oleh pelaku utama. Posluhdes memiliki fungsi yang sama dengan Balai Penyuluhan Pertanian dalam memberikan pelayanan kepada petani dan masyarakat.

Posluhdes sebagai bagian dari sistem penyelenggaraan penyuluhan yang berada di tingkat paling dasar bukan berarti tidak memiliki arti penting, justru di tingkat inilah gerakan pembangunan pertanian menjadi barometer nasional.

Desa sebagai suatu wilayah dimana kesatuan masyarakatnya memiliki hak-hak dalam mengatur kehidupannya secara mandiri diakui secara hukum oleh pemerintah, termasuk dalam membangun wilayah mereka. Desa merupakan sumber pangan utama yang memerlukan pengelolaan yang baik.

Posluhdes hadir sebagai salah satu penggerak kemajuan desa khususnya dalam bidang pangan. Mayoritas penduduk yang tinggal di desa bermata pencaharian sebagai petani dan data menunjukan 17,9 juta masyarakat miskin di Indonesia berada di desa. Miskin bisa disebabkan oleh beberapa hal salah satunya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah dan tidak adanya akses informasi.

Salah satu fungsi Posluhdes adalah memberikan informasi teknologi kepada petani. Dengan demikian kehadirannya dapat mengatasi ketertinggalan informasi di desa. Metode penyampaian informasi kepada petani berpegang pada prinsip pembelajaran orang dewasa. Posluhdes sebagai wadah pembelajaran di tingkat desa diselenggarakan secara partisipatif dengan pendampingan penyuluh pertanian.

Seluruh kegiatan Posluhdes digerakan sepenuhnya oleh petani tidak ada paksaan dan saling mendukung satu dengan lainnya. Dalam menyatukan pendapat berpegang pada tujuan bersama yang ingin dicapai. Oleh karena itu peranan pendamping dalam hal ini penyuluh pertanian sangat penting.

Materi pembelajaran di Posluhdes merupakan materi yang dibutuhkan oleh para petani setempat. Materi juga perlu disesuaikan dengan kondisi agroklimat di wilayah setempat.

Dengan demikian teknologi tidak dianggap gagal oleh petani. Jika seluruh Posluhdes dapat digerakan dalam pembangunan ekonomi di desa bukan tidak mungkin akan mendongkrak ekonomi nasional. Posluhdes harus focus terhadapkomoditi pertanian yang dikembangkan, tentu saja komoditas tersebut memiliki nilai ekonomi yang jika dikembangkan dapat meningkatkan pendapatan petani setempat.

Dibutuhkan keterlibatan banyak pihak dalam menggerakan Posluhdes baik pimpinan di desa, tokoh masyarakat (Agama, Adat) dan yang terpenting masyarakat sekitar.

Intervensi berbagai program pemerintah untuk desa saat ini hendaknya bisa bersinergi dengan kegiatan pertanian. Dengan kehadiran Posluhdes tentu dapat membantu pemerintah desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sumber: Kompasiana

Tips

[Tips][recentbylabel2]

Produksi

[Produksi][recentbylabel2]
Notifikasi :
Selamat Datang di situs web Posluhdes Karangtawang.
Semoga bermanfaat untuk semua pengunjung!
OK