Memperkuat Penyuluhan, Mampu Kuatkan Petani -->
Terbaru
Loading...

Selasa, 27 Agustus 2019

Memperkuat Penyuluhan, Mampu Kuatkan Petani

Memperkuat Penyuluhan, Mampu Kuatkan Petani
Penytuluh Pertaniann Bersama Petani akan sangat kuat

Prof (R) Dedi Nursyamsi memang baru dilantik Senin (29/7) sebagai Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP). Namun dirinya menaruh perhatian penting dalam penguatan penyuluhan di daerah dan keberlanjutannya di masa depan.

"Petani adalah eksekutor pembangunan pertanian. Dia berdiri paling depan, ibarat di peperangan. Karena itu dia (petani) harus tahan peluru, berlari cepat, menghindar cepat (luwes bergerak)," tutur Kepala BPPSDMP, Prof (R) Dedi Nursyamsi setelah Sertijab Eselon II Lingkup BPPSDMP, Selasa (30/7).

Karena itu, petani harus bisa mengungkit produktivitas, mengungkit produksi, termasuk pendapatannya. "Nah disinilah peran penyuluhan. Kita membuat bagaimana kapasitas petani itu meningkat, ilmunya meningkat, semangatnya meningkat, termasuk mendapatkan akses ilmu pengetahuan dan teknologi (informasi pasar, modal, dan distribusi). Penyuluhlah yang bisa seperti itu," bebernya.

Penguatan penyuluhan diakui Prof (R) Dedi bisa dilakukan dengan berbagai cara antara lain bisa melalui penyuluhan langsung, demplot, face to face dan demonstrasi lapang.

“Penyuluh itu sangat kreatif. Apalagi IT sekarang sudah meningkat. Saat ini sudah dibuat aplikasi-aplikasi untuk penyuluh dan penyuluhan. Itu artinya petani yang memiliki handphone (HP) android setiap saat petani bisa mengakses informasi-informasi penting dari Kementerian Pertanian. Sedangkan bagi petani yang belum memiliki handphone android, penyuluh bisa terjun langsung ke lapangan," tuturnya.

Penyuluh bersama Admin Posluhdes mampu menggunakan perangkat teknologi internet antaranya JARKOMLUHDES

Apalagi beragam aplikasi juga sudah dirilis oleh BPPSDMP untuk mempermudah penyuluh untuk mendapatkan akses ilmu seperti Cyber Extention, Apikluhtan dan lain sebagainya. "Karenanya, penyuluh harus berdaya, melek teknologi, sehingga mereka bisa menularkan ilmunya kepada petani," tuturnya

Posluhdes dan BPP

Sekretaris Badan PPSDMP yang sebelumnya menjabat Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian, Siti Munifah menambahkan untuk memperkuat penyuluhan di daerah diperlukan sinergi semua pihak, tak terkecuali penyuluh swadaya dan penyuluh swasta. “Mereka harus bersatu padu, jangan menjadi kompetitor satu dengan lainnya. Justru harus menjadi satu kekuatan di lapangan," katanya.

Untuk kongkrit kerjasamanya, Siti Munifah menuturkan bisa membuka diri dengan adanya Balai Penyuluh Pertanian (BPP) di tingkat kecamatan. “BPP bisa menjadi wadah mereka berdiskusi, membuat demplot, mengumpulkan poktan, dan menjadi wadah untuk belajar bersama,” tambahnya.

Penyuluh Pertanian dari UPTD wilayah binaan sedang berdialog dengan para petani

Siti Munifah mengungkapkan, BPP sebagai pusat data dan informasi pertanian di tingkat kecamatan dapat menjadi pusat pendidikan, pelatihan serta pusat pengembangan kemitraan.

Sedangkan di desa juga ada Pos Penyuluhan Perdesaan (Posluhdes) yang bisa diberdayakan dan diperankan penyuluh dan petani. “Posluhdes juga menjadi bentuk pelayanan peningkatan kemampuan masyarakat secara informal,” ujarnya.

Mengenai akses teknologi di BPP, Kementan sendiri akan mengalokasikan sekitar Rp 963 Milyar untuk Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia (BPPSDMP) dalam bentuk DAK Fisik Penugasan guna rehabilitasi maupun pembangunan baru Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di daerah.

Akan ada 1200 BPP yang difasilitasi dengan anggaran DAK 2020. Dalam Simluhtan, tercatat ada 5600 Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dengan kondisi yang berbeda-beda. "DAK Penugasan fisik ini hanya untuk pembangunan, rehabilitasi dan perlengkapan sarana prasarana. Sedangkan untuk kegiatan di BPP menggunakan Dana Dekon," tutup Munifah.


Sumber: Tabloidsinartani.com

Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notifikasi :
Selamat Datang di situs web Posluhdes Karangtawang.
Semoga bermanfaat untuk semua pengunjung!
OK