Warga Desa Karangtawang mandiri dengan memanfaatkan lahan sempit -->
Terbaru
Loading...

Kamis, 22 Agustus 2019

Warga Desa Karangtawang mandiri dengan memanfaatkan lahan sempit

Warga Desa Karangtawang mandiri dengan memanfaatkan lahan sempit
Lahan Sempit yang bermanfaat oleh Abi Diding, warga Dusun Babakan, Desa Karangtawang.

Tadinya hanya melakukanya sebatas mengisi waktu luang di rumah. Akhirnya menjadi "hobi" yang menguntungkan sekaligus meringankan biaya keluarga.

Begitulah manfaat yang dapat kami tangkap dari hasil pekerjaan Bapak Diding Sukardi atau lebih senang di panggil "Abi Diding" Warga Dusun Babakan, Desa Karangtawang..

Awalnya penulis hanya melirik-lirik sekitar rumah tetangga dari mertua di Dusun Babakan, apa yang bisa di manfaatkan bagi tanaman di lahan mereka. Ternyata hanya beberapa meter dari rumah mertua penulis melihat berjejer polybag dengan tanaman cabe.

Melihat hal itu penulis menghampiri Abi Diding dan bertanya apa yang sedang dilakukanya. Ternyata setelah lebih dekat ke perkarangan tempat tinggalnya, penulis mendapati banyak tanaman lainya seperti Tomat, Sawi, Brokoli, Bawang Daun dan Kemangi juga ada di sekitar rumah beliau.

Ternyata Abi Diding seorang yang cukup rajin berusaha membudidayakan tanaman agar bisa di tanam di perkarangan tempat tinggalnya yang sederhana dan sedikit sempit.

Karena banyaknya jenis tanaman yang dia tanam, maka penulis meminta ijin kepada beliau untuk menfhoto sekitarnya.

Di lahan terbatas masih bisa makan sayur tanpa harus membeli dan bisa di panen sesuai kebutuhan setiap hari.

"Lumayanlah buat kebutuhan dapur jika ada di pot atau polybag, jadi ga harus beli ke warung lagi... Bahkan kadang tetangga suka minta dan kalau jumlahnya banyak tetangga ngasi seadanya... Yah itung-itung sedekah atau minimal kalau di kasi duit bisa buat jajan anak sekolah...". Tutur Abi Diding kepada penulis ketika ditanya apa motivasinya memanfaatkan lahan sempit ini.

Menurut Abi Diding, rumah yang ditempatinya ini bukanlah rumah atau lahan miliknya. Abi Diding beserta istri nak anak juga gontrak disini secara kekeluargaan kepada pemiliknya.

Kebetulan dalam lahan itu mempunyai dua buah rumah yang secara tidak lansung terpisah beberapa meter. Yang satu di kontrak oleh Ibu Bidan (Bidan Nirmala), dan rumah yang satunya di kontrak oleh beliau.

Penampakan dari luar pagar tempat tinggal Abi Diding

Namun masih dalam lahan dan pagar yang sama. Tentu dengan banyaknya tanaman meliputi lahan  tersebut terasa asri dan sejuk mata memandangnya dan tentu saja sangat cocok berdekatan dengan Praktek Bidan dimana pasien yang menunggu giliran juga akan terasa asri karena di penuhi dengan kehijauan tanam-tanaman.

Dari infomasi yang penulis terima, Abi Diding ini tidak atau belum tergabung dalam kelompok tani manapun di Desa Karangtawang. Mungkin karena informasi yang belum dia dapatkan sepenuhnya, atau memang karena tadinya dia bukanlah petani tapi hanya beraktivitas berawal dari hobi agar bisa meringankan kebutuhan keluarga.

Menurut Penulis, Abi Diding salah satu individu yang memenuhi syarat sebagai "petani mandiri" dan berhasil memanfaatkan lahan meski bukan lahan miliknya. Dengan kemampuan dan modal seadanya, polybag dan pupuk harus di racik sendiri bahkan obat tanaman harus di beli pakai dana sendiri. Ini yang dimaksud oleh penulis benar-benar mandiri!?
Abi Diding di samping lahan tempat tinggalnya. terlihat sudah tersedia polybag yang masih kosong.

Antara pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang seperti kotoran kambing dan kotoran ayam dan beberapa bahan kimia petisida yang bahan lainya dengan takaran setiap satu gelas obat di campur per 25 liter air. Dan itu dilakukan satu minggu sekali untuk mengawal hama tanaman agar tidak merusak apa yang telah di usahakanya.

Penulis berharap akan semakin banyak warga yang mencontoh "hobi" Abi Diding ini. Jika dulu banyak warga hanya menghabiskan anggaran rumah tangga hanya untuk mempercantik halaman dengan tanaman hias, saat ini atas kesadaran bersama terutama dari segi ekonomi, beralihnya hobi masyarakat dari tanaman hias kepada tanaman pangan adalah suatu migrasi cara berfikir masyarakat yang sudah melihat bahwa "hobi juga bisa di jadikan penghasilan", kenapa tidak?

Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notifikasi :
Selamat Datang di situs web Posluhdes Karangtawang.
Semoga bermanfaat untuk semua pengunjung!
OK