Cepat Kaya dengan Bisnis Bibit Tanaman. Permintaan Tinggi dan Laku Keras -->
Terbaru
Loading...

Kamis, 15 Agustus 2019

Cepat Kaya dengan Bisnis Bibit Tanaman. Permintaan Tinggi dan Laku Keras

Cepat Kaya dengan Bisnis Bibit Tanaman. Permintaan Tinggi dan Laku Keras
Bibit Tanaman 
Tak banyak yang tahu bisnis aneka bibit tanaman buah dan sayur-mayur sangat menjanjikan. Bibit tanaman yang berusia paling muda tiga minggu itu ternyata banyak diminati masyarakat, terutama petani, baik yang berskala besar maupun yang sekadar hobi untuk ditanam di pekarangan/halaman rumah.

Mereka membeli bibit tanaman di tempat yang menyediakan aneka bibit unggul atau pilihan yang berusia minimal tiga minggu.

Pemilik Central Argo Tani Suparman SP, misalnya, setiap hari bibit tanaman yang terjual antara 30-50 kotak, yang masing-masing kotak berisi 400 pohon bibit tanaman. Itu berarti, setiap hari bibit tanaman yang laku terjual antara 12.000 hingga 20.000 pohon.

"Banyak yang membeli terutama petani di sekitar sini maupun dari wilayah Gunungkidul dan Bantul. Setiap hari terjual antara 30 sampai 50 kotak, masing-masing kotak berisi 400 pohon," kata Suparman ketika ditemui harianbernas.com di tempat penjualan bibit di Jalan Tajem Pertigaan Babadan, Desa Wedomartani, Kec Ngemplak, Sabtu (4/6) pagi.

Menurut Suparman, harga setiap bibit tanaman tergantung jenis tanaman. Untuk cabai rawit dijual dengan harga 150/pohon dengan usia 3 minggu, terong Rp 110/pohon, tomat Rp 150/biji, pepaya Thailand Rp 1.500/pohon, pepaya California Rp 2.500/pohon. Selain bibit tanaman tersebut, Suparman juga menjual bibit tanaman jahe, sawi, bayem, kubis dan sebagainya.

Bibit Tanaman
Bila rata-rata terjual 20.000 bibit tanaman setiap hari dengan harga rata-rata Rp 100/pohon maka Suparman berhasil meraup hasil kotor Rp 2 juta per hari atau Rp 60 juta per bulan. Itu baru bibit tanaman. Padahal Suparman juga menjual aneka pupuk dan obat tanaman di kios yang berada bersebelahan dengan tempat jualan bibit tanaman.

Rosid, karyawan Central Agro Tani 2 yang ditemui Harian Bernas mengaku, setiap hari pasti ada yang datang membeli bibit tanaman tersebut. Mereka berasal dari Kab. Gunungkidul, Kab. Bantul, Kab. Kulonprogo maupun dari Kab Sleman. Bibit tanaman tersebut disemai di Secang, Magelang, lalu dibawa ke Sleman untuk dipasarkan. Selain di Babadan, Suparman juga memasarkan aneka bibit tamanan tersebut di Jalan Palagan Km 4 Perempatan Balong, Kec. Ngaglik, Kab. Sleman.

Suparman mengaku saat ini banyak petani yang menggeluti usaha bibit tanaman. Hal ini terjadi karena peluang bisnis tanaman sangat menjanjikan seiring dengan makin banyak orang yang melirik bidang pertanian sebagai lahan bisnis.

Salah seorang pembeli bibit tanaman di Central Agro Tani 2 milik Suparman, Sugeng Winoto yang ditemui Harian Bernas saat membeli tambahan 100 pohon bibit tanaman cabai rawit mengaku, ia lebih memilih membeli bibit tanaman yang sudah jadi ketimbang menanam benih sendiri.

Selama ini, ia memanfaatkan lahan seluas 750 meter persegi di Dusun Karanganyar, Desa Wedomartani, Kec Ngemplak, untuk ditanami aneka tanaman secara bergantian.

"Saat ini lahan saya tanami tanaman lombok karena harga lombok sedang tinggi. Usia tanaman lombok hingga panen hanya 3 bulan sehingga hasilnya cepat didapat," kata Sugeng Winoto yang sudah 15 tahun menjadi petani itu.

Dikatakan, dari lahan seluas 750 meter persegi itu ia bisa mendapakan hasil panen lomboh antara 4 sampai 5 kuintal. Sugeng mengaku menanaman tanaman secara bergantian untuk menghindari kejenuhan dan mecegah hama yang menyerang tanaman. Meski harga lombok saat ini naik-turun atau tidak stabul, Sugeng mengaku tetap menanam lombok karena selalu dibutuhkan masyarakat. "Meski harganya murah saya tetap mendapat untung meskipun untungnya kecil," kata Sugeng sambil memilih bibit tanaman cabai yang sehat dan segar.


Sumber: HarianBernas.com

Share with your friends

Add your opinion
Disqus comments
Notifikasi :
Selamat Datang di situs web Posluhdes Karangtawang.
Semoga bermanfaat untuk semua pengunjung!
OK